Sepakbola - Sejarah Permainan Bola Sepak

Sepakbola, permainan bola sepak yang dimainkan antara dua tim yang berisikan sebelas pemain, yang kemudian berusaha mencetak gol sebanyak-banyaknya dan keluar sebagai pemenang. Itulah pengertian sepakbola. Sebuah olahraga yang sangat mendunia dan populer di masyarakat dari berbagai kalangan. Semua orang menggemarinya, semua orang memainkannya. Permainan yang dimainkan di dua ratus negera, dipertandingkan setiap empat tahun sekali dalam World Cup, memiliki liga di setiap benua, bahkan negara, dan dijadwalkan tiap musimnya ini telah menjadi bagian dari masyarakat. Namun, tahukah kalian tentang perjalanan si bola bundar ini yang telah mengelilingi dunia dari timur hingga barat dan akhirnya menerusup di seluruh dunia? Bahwa sepakbola pernah menjadi larangan di negeri asal legenda sepakbola, David Beckham? Dan yang paling utama, bagaimana sebuah permainan yang awalnya sebuah permainan yang awalnya brutal dan tak beraturan kini menjadi sebuah permainan yang tertata namun tetap sporty ini?

Sepakbola – Sejarah Permainan Bola Bundar

Sejarah sepakbola hingga kini masih diperdebatkan. Walaupun demikian, jejak sejarah si permainan bola bundar dapat ditelusuri di tiap benua maupun negara, karena permainan ini telah dimainkan jauh sebelumnya. Salah satu sejarah yang hingga saat ini menjadi acuan adalah dimulainya sepakbola di Cina pada abad kedua dan ketiga sebelum masehi. Permainan yang diberi nama tsu chu ini memakai bola kulit yang digiring dan ditendang ke jaring kecil. Selain untuk melatih fisik masyarakat, kegiatan olah raga pada masa dinasti Han ini juga dilakukan saat kaisar berulang tahun. Kegiatan serupa juga dilakukan di Jepang, dengan nama Kemari. Lalu terdapat dokumen-dokumen, dalam jumlah sedikit, yang menyatakan bahwa sepakbola menjadi sebuah bagian dalam ritual keagamaan di masyarakat Timur Tengah dan Mesir Kuno. Kegiatan ini kemudian bergulir ke orang-orang Romawi yang dimana merekalah yang nantinya berperan sebagai penyebar ke benua Eropa dan saat mereka dikalahkan oleh tentara Inggris, hal inilah yang menjadi cikal bakal pembentukan sepakbola sampai ke tatanan masa kini.

Pada tahun 1170, deskripsi awal tentang sepakbola ditulis pertama kalinya oleh William FitzStephen. FitzStephen yang saat itu berkunjung ke London mencatat bahwa selepas makan malam para pemuda kota pergi ke lapangan untuk sebuah permainan bola yang sangat terkenal. Dia juga mencatat bahwa setiap kalangan memiliki tim tersendiri, baik tua maupun muda. Beberapa abad kemudian, seorang biarawan juga menggambarkan tentang bagaimana para pemuda melempar bola ke udara dan memainkannya dengan kaki mereka yang terkadang kegiatan tersebut kadang menimbulkan luka di tubuh. Terdapat beberapa dokumen pada tahun berbeda yang juga mencatat orang-orang yang terluka maupun mati karena bermain sepakbola. Sampai pada tahun 1314, pada masa pemerintahan Edward II, sepakbola menjadi sebuah ancaman bagi perkembangan pasukan Inggris. Banyak pemuda yang memilih untuk bermain bola daripada berlatih panah. Hal inilah yang menyebabkan turunnya larangan bermain bola pada masa pemerintahan raja-raja Inggris. Mulai dari Edward II, III, IV, dan Henry IV, V, VII, VIII. Walaupun dengan banyaknya larangan, para pemuda Inggris menolak untuk berhenti bermain sepakbola. Didenda maupun dipenjara adalah sebuah hukuman yang teracuhkan oleh para pemuda. Hingga terjadinya pengeksekusian Charles I pada tahun 1649, yang kemudian diikuti penguasa baru Oliver Cromwell larangan untuk bermain sepakbola tetap berjalan. Dan setelah kematian Cromwell pada tahun 1660, barulah sepakbola secara signifikan muncul kembali.

Sepakbola – Perkembangan dari Masa ke Masa

Pada awalnya, bola yang dipakai pada permainan sepakbola terbuat dari kantung kemih hewan yang digembungkan. Tidak adanya gawang seperti yang kita kenal saat ini, hanya dua tiang yang disejajarkan. Selain itu, permainan sepakbola pada masa itu tidak hanya terdiri dari dribbling, tackling, dan sebagainya, namun juga dipenuhi beragam tindak kekerasan seperti menendang, menjotos lawan, hanya untuk mendapatkan bola. Seperti dalam deskripsi yang ditulis oleh Joseph Strutt pada tahun 1801, ketika sebuah pertandingan sepakbola digelar, dua tim dengan jumlah yang sama saling berebut bola dan berusaha menggolkannya dengan cara apapun bahkan hingga menendang pemain musuh. Ditambah lagi, pada masa itu, membawa bola dengan tangan menjadi hal yang lumrah pada masa itu. Belum ditetapkannya foul dan out juga menjadi masalah lain. Hal ini berangsur-angsur berubah seiring berjalannya waktu seperti peraturan yang dikeluarkan Cambridge University (1862) dan Jhon Charles Thring (1863). Peraturan yang dibuat oleh Cambridge University menyumbang usulan tentang jumlah resminya pemain sepakbola yaitu sebelas orang, terformasinya pemain dalam setiap sisi lapangan, adanya wasit netral untuk mengawasi pertandingan, jangkauan gol yang diijinkan, dan untuk pertama kalinya off-side tercipta. Sementara itu, John Charles Thring dalam peraturannya ia meminimalir tindak kekerasan di sepakbola. Sepuluh peraturan yang dibuat Thring banyak diikuti dan diterima secara luas di institusi akademik di Inggris. Peraturan Thring yang dinamai The Simplest Game ini antara lain sebuah gol tercipta bila melewati tiang gawang dengan perkecualian memakai tangan, tangan hanya digunakan untuk menghentikan laju bola dan ditaruh di tanah sebelum ditendang oleh kaki, tendangan hanya boleh ditujukan pada bola, tidak ada pemain yang boleh berdiri di sekitar enam kaki si penendang bola, dan masih terdapat beberapa peraturan lagi. Hingga pada tanggal 8 Desember 1863, setelah Football Association (FA) didirikan, barulah peraturan sepakbola disahkan yang membawa sepakbola menjadi permainan yang lebih terorganisir. Yang kemudian diikuti berdirinya International Football Association Board (IFAB) pada tahun 1886 yang melengkapi peraturan sepakbola mulai dari teknik permainan, syarat dan tugas wasit, dan transfer pemain.

Baca artikel selanjutnya tentang Sbobet